Mendidik Karakter Dengan Karakter

"Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building) inilah yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa besar, maju dan jaya serta bermartabat. Kalau character building ini tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli". (Bung Karno)

Pendidikan karakter di Indonesia dirasakan mendesak untuk dilaksanakan dengan penuh kesungguhan bukan hanya slogan belaka. Namun harus benar-benar terjadi dalam dunia pendidikan saat ini dan masa yang akan datang. Berkaitan dengan itu bahwasannya pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berahlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan pancasila.
Dalam hal ini ada 18 nilai karakter yang harus diberdayakan yaitu :
1. Religius2. Jujur, 3.toleransi, 4.disiplin, 5.kerja keras, 6.kreatif, 7.mandiri, 8.demokratis, 9.rasa ingin tahu, 10. Semangat kebangsaan, 11.cinta tanah air, 12.menghargai prestasi, 13.bersahabat, 14.cinta damai, 15.gemar membaca, 16.peduli lingkungan, 17. Peduli sosial, dan 18. Tanggungjawab.
Para ahli  pendidikan sepakat bahwasannya pendidikan karakter harus dimulai sejak dini yaitu masa yang disebut dengan usia golden age. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sekitar 50%variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi sejak usia 4 tahun. peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. oleh karena itu sudah sepatutnyalah bahwa pendidikan karakter dimulai dalam lingkungan keluarga yang merupakan lingkungan awal bagi pertumbuhan anak. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan anak. Sejatinya pendidikan seorang anak dimulai sejak dari buaian sang ibu. Maka keshalihan Ayah dan Ibunya akan memberi pengaruh yang kuat dalam membentuk sisi psikis dan kecenderungan seorang anak.
penting untuk dicatat bahwa untuk mendidik karakter anak dibutuhkan orangtua dan guru yang berkarakter, artinya mendidik karakter dengan karakter. Singkatnya  kita harus menjadi role model bagi anak atau peserta didik.
berbicara penanaman karakter di sekolah maka seyogyanya sekolah menyiapkan juga sumber daya guru yang memang memiliki karakter yang mulia. bagaimana anak mau belajar karakter yang baik jikalau gurunya berkarakter tidak baik. ada peribahasa menyatakan "guru kencing berdiri, siswa kencing berlari". artinya guru itu selalu ditiru dan digugu, jangan sampai karakter guru yang kurang baik tertanam pada peserta didiknya. alih-alih mau menanamkan karakter baik malah merusak karakter. Guru harus mempunyai ahlak yang baik, istiqomah, amanah, adil serta berkampuan ilmu dan tingkat spiritual yang baik. Guru juga harus tampil berwibawa tetapi tidak kasar, ramah, lembut serta mudah akrab dengan anak-anak. Guru harus mampu menanamkan karakter-karakter  yang baik dan mendidik mereka juga dengan baik.
jadi sesungguhnya dalam hal menanamkan karakter kepada anak atau peserta didik kita baik itu sebagai orangtua ataupun guru wajib hukumnya kita sebagai orang dewasa memiliki karakter yang baik tersebut. Artinya disini adanya keteladan bagi orangtua ataupun guru dalam mendidik anak atau peserta didiknya sehingga mereka melihat dan merasakan perilaku dan ucapan orangtua atau guru sejalan dengan apa yang diajarkan. Semoga generasi bangsa ini menjadi generasi cemerlang, generasi yang memiliki karakter yang baik sehingga Indonesia ke depan menjadi bangsa yang besar, bangsa yang berkarakter dan menguasai IPTEK dan IMTAK yang baik. Semoga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ular Tanah yang sangat kecil