OPINI PUBLIK
MEROKOK DAPAT MEMBUNUHMU?
Sebungkus rokok terselip di
kocek seorang pegawai kantoran yang terlihat klimis. Duduk di kursi empuk sambil
menghisap sebatang rokok merek terkenal. Terlihat jelas dari hisapannya yang
dalam menandakan seorang perokok sejati.
Dan ternyata merek rokok juga menentukan identitas seorang perokok. Fenomena
itu lazim kita jumpai di tempat-tempat umum seperti di kafe, di pasar, di
terminal atau fasilitas publik lainnya yang notabene dapat mengganggu
orang-orang sekitar yang memang tidak merokok atau diistilahkan perokok pasi
(secondhansmoke), mengapa dikatakan demikian, karena secara tidak langsung
orang-orang di sekitar perokok aktif menghirup asap rokok. Rokok tidak dapat
dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Tentu kita
bertanya-tanya, apakah si perokok itu tidak menyadari ketidaknyamanan orang di
sekelilingnya yang terimbas asap rokok.
Terlepas dari itu semua, tentu
kita harus menyadari bahaya laten dari rokok. Kita tahu baru-baru ini
peringatan merokok sudah diganti menjadi MEROKOK DAPAT MEMBUNUHMU. Penggunakan
kalimat yang begitu menyeramkan ketika kita membacanya pada sebungkus rokok.
Namun itu semua tak berpengaruh pada para perokok yang notabene pandai membaca.
Alhasil yang terjadi penggunaan kalimat peringatan tersebut jadi bahan lelucon.
“Ya jelas dapat membunuhmu, karena merokoknya di tengah jalan, akhirnya ke
tabrak mobil, mati, jadi matinya bukan karena merokokkan?” Ungkapnya diakhiri
gelaktawa.
Fenomena
ini tentu kita sangat miris dan prihatin, terutama di kalangan pelajar saat
ini. Ancaman khusus rokok terhadap kelompok usia remaja merupakan suatu hal
yang tidak bisa disepelekan. Hal ini telah mencemaskan semua pihak, terutama
kelompok perlindungan anak. Rokok mengancam masa depan kesehatan dan kepribadian
anak. Rokok harus dilihat juga sebagai bahan adiktif buat anak. Sekitar kurang
lebih 90 persen perokok muda kecanduan merokok sejak berumur sebelum 19 tahun.
Ancaman bahaya merokok telah mengancam kehidupan generasi muda. Banyak
penelitian membuktikan kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko timbulnya
berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker
paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis,
tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janian.
Di sisi
lain bagi perokok aktif merokok adalah suatu aktifitas untuk menghilangkan
kepenatan atau dengan kata lain relaksasi. Menghilangkan stress setelah bekerja
atau hal yang lain. Ini adalah alasan yang selalu mengemuka di kalangan para
perokok. Lain lagi alasan yang dikemukakan oleh anak-anak muda ditanya apa
motivasinya untuk mencoba merokok. Menurut mereka merokok adalah bukti
kejantanan, bukti identitas diri atau supaya banyak teman.
Itulah
beberapa alasan yang sering kita dengar dari para perokok. Malah ada yang
menyatakan bahwa merek rokok tertentu merupakan bentuk dari identitas atau
status social seseorang. Indonesia adalah bisa dikatakan penduduk dengan
perokok aktif terbanyak, jika dilihat dari populasi perokok yang kian
meningkat.
Sudah
saatnya masyarakat secara pribadi untuk mengurangi merokok dalam kehidupan
sehari-hari. Merokok bukan saja merugikan diri sendiri juga merugikan kesehatan
orang lain di sekitar kita yang disebut dengan perokok fasif yang secara tidak
langsung menghirup kepulan asap rokok yang kita hisap. Memang tak mudah
menghentikan kebiasan merokok, karena candu rokok yang mendarah daging bagi
kalangan perokok. Namun himbauan dan peringatan dalam bentuk spanduk atau iklan
mungkin saja ada dampaknya walaupun tidak signifikan dalam mengurangi kebiasaan
merokok, atau bisa saja untuk menangkal para perokok bagi di kalangan anak
sekolah atau generasi muda. Semoga. AM
Komentar
Posting Komentar