Puisi "Panggung Politik"
Politik penuh intrik menggelitik, licin adakalanya licik Hembusan angin surga menggema dalam setiap pilkada Janji-janji manis berbalut aksi bak selebritis Politikus mendengus halus Melancarkan strategi jitu menangkan pemilu Rakyat pilu, terbelenggu mereka tak mau tahu Haruskah rakyat menjadi korban para politikus palsu Inikah demokrasi itu? Nurani itu kini telah tumpul Jiwa-jiwa kebangsaan itu kini hilang sirna Diterpa silaunya tahta dan kuasa. (AM2016)